Sejarah kerajaan Melayu

Berita pertama kali yang menerangkan kerajaan melayu di Sumatera, yaitu dari Dinasti Tang. Menurut catatan Dinasti Tang, utusan ke negeri mo-lo-yeu (melayu) pernah datang ke Cina pada tahun 644 dan 645 masehi. mereka datang ke Cina dengan membawa hasil Bumi. Hasil Bumi yang dipersembahkan itu bukan merupakan upeti sebagi tanda takluk melayu kepada Cina, melainkan sebagai upaya promosi hasil Bumi melayu ke negeri Cina. 

Banyak ahli yang berpendapat bahwa kerajaan melayu di daerah Jambi sekarang ini. Melayu terletak didekat selat Malakayang merupakan jalan perdagangan India-Cina. Oleh karena itu, banyak kapal asing yang berlabuh di melayu sambil menunggu angin yang baik sebelum melanjutkan perjalanan. Selain itu, kapal-kapal asing tersebut dapat memperbaiki peralatan kapal, melakukan bongkar muat barang, dan menambah perbekalan. Pada saat itu pelabuhan melayu telah berperan sebagai tempat menimbun barang dagangan yang dihasilkan daerah-daerah sekitarnya. Barang komoditas itu diantaranya lada dan hasil hutan. Kondisi ini tentu saja menguntungkan dan memakmurkankerajaan melayu.

Seorang pendeta Cina bernama I-tsing mengabarkan bahwa sejak tahun 692 kerajaan melayu telah ditaklukkan kerajaan Sriwijaya. Setelah itu sampai permulaan abad ke-12 tidak ada keterangna sedikitpun mengenai negeri melayu. Untuk membuktikan persahabatan, Raja kertanegara mengirimkan Arca Amogapasha beserta keempat belas pengiringnya ke melayu. Pada alas arca tersebut dituliskan bahwa Kertanegara menghadiahkan arca bagi srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Arca Amogapasha kemudian diletakkan ditempat suci Dharmasraya. Saat ini prasasti Arca Amogapasha berada di padangroco (Sumatera) yag bertarikh 1286 M.

Dalam perkembangan selanjutnya, Kerajaan Melayu mampu memainkan peran kembali di Sumatera pada pertengahan abad ke-14. Pada saat itu melayu diperintah seorang Raja bernama Adityawarman. Nama Adityawarman disebutkan pada Arca Manjusri di candi Jago, Jawa Timur. Didalam prasasti tersebut diterangkan bahwa Adityawarman bersama-sama Gajah Mada telah berhasil menaklukkan pulau Bali.

Sebenarnya Adityawarman merupakan salah seorang putra Majapahit keturunan melayu. Ia adalah putra dari perkawinan Raden Wijaya dengan Dara Jingga. Sebelum menjadi Raja di kerajaan melayu, ia pernah menjabat wredhamenteri (menteri tua) di Majapahit dengan gelar aryadewaraja pu Aditya. Setelah berkuasa di melayu, ia menyusun kekuatan untuk melebarkan kekuasaan di Sumatera. Hasilnya, pada tahun 1347 Melayu dapat meluaskan wilayah sampai ke daerah pagaruyung (minangkabau). Adityawarman adalah seorang penganut Buddha Tantrayana. Ia menganggap dirinya sebagai penjelmaan Lokeswara, sehingga setelah meninggal dunia diwujudkan dalam bentuk arca Bhairawa. Masa pemerintahan Adityawarman berlangsung sampai tahun 1375. Penggantinya ialah anaknya yang bernama Anangwarman. Masa pemerintahan Anangwarman tidak banyak diketahui sumber sejarahnya
.

 
© Copyright 2013Sejarah Kerajaan